26 Nov 2019. 16.30 wib.
Rombongan Apamsi diterima audiensi dengan bpk Arifin Tasrif. Menteri ESDM RI.
Menyampaikan berbagai usulan terkait percepatan pemanfaatan energi surya di Indonesia.
Ada 2 hal utama yang menjadi tantangan apamsi yakni upaya menaikkan tkdn dari 40% menjadi 60% serta menekan harga modul surya yang banyak dikeluhkan konsumen apamsi.
Oleh sebab itu, Apamsi memandang perlu beberapa kebijakan yang dapat mendukung upaya apamsi menghadapi tantangan tersebut yakni dukungan peningkatan dan jaminan pasar dalam orde raturan MWp - GWp. Dengan dukungan tersebut maka bargaining Apamsi untuk pengadaan material serta otomation manufactur dapat terlaksana, sehingga dapat menekan biaya produksi dan memberikan peluang bagi investor untuk membangun lebih ke hulu disamping disertai juga incentif.
Disamping itu, Apamsi mohon agar kementrian ESDM dapat menjadi agen yang membantu pihak terkait untuk serius menerapkan bea masuk impor bagi produk modul surya 25-30% agar terjadi persaingan yang seimbang karena produsen cell menerapkan kebijakan yang tidak fair dengan menerapkan harga sama utk modul utuh dan bahan baku modul.
Apamsi juga mengusulkan agar import modul surya utuh bila diperlukan, agar dilakukan oleh Apamsi seperti aturan yang diterapkan di sektor komunikasi.
Apamsi juga mendorong konversi LPG ke kompor induksi yang berbasis pada energi surya PV rooftop, sehingga 5 tujuan tercapai sekaligus:
- menurunkan CAD dari impor LPG,
- mempercepat pemanfaatan energi terbarukan surya,
- menciptakan industri PV & kompor dalam negeri,
- menciptakan lapangan kerja,
- mewujudkan kemandirian energi.
Sesuai visi misi Energi Presiden Jokowi dalam Perpres 22/2017.